- Andalas University Indonesia
Tujuan Kejadian diabetes melitus tipe 2 di Indonesia terus meningkat, berdasarkan data RISKESDAS prevalensi kejadian tahun 2013 (6,9%), tahun 2018 (8,3%). Penderita diabetes melitus tipe 2 di Indonesia masih banyak dengan kadar gula darah yang tidak terkontrol yaitu 47,2%, ini diikuti faktor penyebab durasi penyakit, status gizi, kepatuhan diet, aktivitas fisik, kepatuhan pengobatan dan kualitas tidur. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor yang berhubungan dengan kadar gula darah tidak terkontrol pada penderita diabetes melitus tipe 2 di puskesmas Andalas. Metode Penelitian ini menggunakan desain cross sectional, populasi seluruh penderita diabetes melitus tipe 2 yang berkunjung ke puskesmas Andalas. Sampel diambil melalui consecutive sampling, total 82 responden. Data primer diperoleh melalui wawancara, data sekunder diperoleh melalui hasil laboratorium kadar gula darah responden, data dianalisis secara univariat dan bivariat. Hasil Kadar gula darah tidak terkontrol pada diabetes melitus tipe 2 sebanyak 80,5%. Durasi penyakit ≤ 5 tahun (51,2%), obesitas (43,9%), tidak patuh dalam diet (11%), aktivitas fisik rendah (50%), tidak patuh dalam pengobatan (80,5%), kualitas tidur buruk (57,3%). Dari 6 variabel independen 2 variabel yang berhubungan. Terdapat hubungan kepatuhan pengobatan dengan kadar gula darah tidak terkontrol (p-value 0,002). Terdapat hubungan kualitas tidur dengan kadar gula darah tidak terkontrol (p-value 0,039). Kesimpulan Terdapat hubungan kepatuhan pengobatan dan kualitas tidur dengan kadar gula darah tidak terkontrol. Diharapkan kepada petugas kesehatan di Puskesmas Andalas agar meningkatkan edukasi mengenai kepatuhan pengobatan dan kualitas tidur pada penderita diabetes melitus tipe 2. Daftar Pustaka : 66(2003-2018) Kata Kunci : DM Tipe 2, Kepatuhan Pengobatan, Kualitas Tidur.