FENOMENA PEMBELAJARAN ONLINE BAGI RUMAH TANGGA MISKIN (Studi di Pasar Lalang, Kelurahan Kuranji, Kecamatan Kuranji, Kota Padang)

Pandemi COVID-19 yang mewabah di seluruh dunia membuat sistem pendidikan di Indonesia menggunakan metode pembelajaran online yang diterapkan di seluruh sekolah. Penggunaan smartphone sebagai media belajar merupakan hal pokok yang wajib dimiliki oleh setiap siswa, tidak terkecuali masyarakat miskin yang memiliki pendapatan terbatas. Masyarakat miskin yang dikenal gagap teknologi (gaptek) juga dipaksa untuk beradaptasi dengan sistem pembelajaran yang menggunakan teknologi internet. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan fenomena pembelajaran online bagi rumah tangga miskin di Pasar Lalang, Kelurahan Kuranji, Kecamatan Kuranji, Kota Padang. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif. Teknik pengambilan informan menggunakan Purposive Sampling dengan mewawancarai sembilan keluarga yang terdiri dari sembilan orang tua dan sembilan anak. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Teori yang digunakan adalah teori struktural fungsional yang dikemukakan oleh Talcott Parsons. Parsons menjelaskan perubahan yang terjadi pada suatu bagian akan membawa perubahan pula pada bagian lain. Hasil penelitian ini adalah; (1) pada semester ganjil tahun 2020, metode pembelajaran yang digunakan adalah online yang dilakukan di rumah masing-masing. Sementara pada semester genap tahun 2021, metode pembelajaran yang digunakan adalah hybrid learning dengan pembagian jadwal belajar enam hari di rumah dan enam hari di sekolah, (2) kesulitan yang dialami oleh rumah tangga miskin adalah anak sulit memahami materi pelajaran, anak kesulitan mengakses jaringan internet, orang tua terlibat dalam mengerjakan tugas anak sehingga sulit membagi waktu, serta pengeluaran orang tua menjadi meningkat, (3) bantuan yang didapat oleh rumah tangga miskin adalah subsidi kuota data internet gratis sebanyak 10 GB.