Filters
Year range
-chevron_right GO
description Publicationkeyboard_double_arrow_right Article 2018Zenodo TITO INNEKA WIDYAWATI;TITO INNEKA WIDYAWATI;JURNAL MOZAIK
add ClaimPlease grant OpenAIRE to access and update your ORCID works.This Research product is the result of merged Research products in OpenAIRE.
You have already added works in your ORCID record related to the merged Research product.This Research product is the result of merged Research products in OpenAIRE.
You have already added works in your ORCID record related to the merged Research product.Do the share buttons not appear? Please make sure, any blocking addon is disabled, and then reload the page.All Research productsarrow_drop_down <script type="text/javascript"> <!-- document.write('<div id="oa_widget"></div>'); document.write('<script type="text/javascript" src="https://www.openaire.eu/index.php?option=com_openaire&view=widget&format=raw&projectId=10.5281/zenodo.1469327&type=result"></script>'); --> </script>
For further information contact us at helpdesk@openaire.eu0 citations 0 popularity Average influence Average impulse Average Powered by BIP!
visibility 11visibility views 11 download downloads 11 Powered byapps Other research product2021 Indonesia IndonesianMuhammadiyah University Mataram Khairani, L. (Leylia); Santoso, P. (Puji); Aktar, S. (Salim);Khairani, L. (Leylia); Santoso, P. (Puji); Aktar, S. (Salim);Getek Online atau disingkat Geol menjadi salah satu unit usaha pariwisata yang dikelola oleh BUMDes Mozaik. Dengan ciri khas dan karakteristik jenis wisata yang ditawarkan, pengembangan pariwisata ini sangat potensial untuk ditingkatkan. Akan tetapi kapasitas pengelola BUMDes Mozaik belum mampu mengoptimalkan platform digital marketing yang tersedia secara gratis. Untuk menjangkau secara luas akses pemasaran, maka pada program ini dilakukan penguatan kapasitas pengelola BUMDes Mozaik dalam memanfaatkan dan mengoptimalkan platform Google My Business. Metode yang digunakan pada pelaksanaan kegiatan ini adalah metode Partisipatory Rural Appraisal (PRA). Tahapan yang dilakukan meliputi: aktivitas pengenalan platform digital marketing Google My Business dan cara membuat akun, optimalisasi penggunaan akun, dan evaluasi melalui penyebaran angket. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa kegiatan PKM berhasil karena dengan mengetahui manfaat dari platform digital ini, peserta yang terlibat manfaatkannya tidak hanya untuk marketing bagi BUMDes, tetapi juga bagi pengembangan usaha pribadi yang dikelola.
Do the share buttons not appear? Please make sure, any blocking addon is disabled, and then reload the page.All Research productsarrow_drop_down <script type="text/javascript"> <!-- document.write('<div id="oa_widget"></div>'); document.write('<script type="text/javascript" src="https://www.openaire.eu/index.php?option=com_openaire&view=widget&format=raw&projectId=od______3622::771c105d95fc85c8053f8c9af0a53ab3&type=result"></script>'); --> </script>
For further information contact us at helpdesk@openaire.eudescription Publicationkeyboard_double_arrow_right Article 2022STMIK Budi Darma Yesaya Twin Situmorang; Wirta Agustin; M. Khairul Anam; Rini Yanti; Mardainis Mardainis; Rahmaddeni Rahmaddeni;[1] A. Junaidi and C. Sumirat, “Aplikasi Persediaan Barang PT. CAD Solusindo Menggunakan Metode Waterfall,” Jurnal Sisfokom (Sistem Informasi dan Komputer), vol. 7, no. 1, p. 28, 2018, doi: 10.32736/sisfokom.v7i1.280.[2] N. Apriyani and A. Muhsin, “Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Dengan Metode Economic Order Quantity Dan Kanban Pada Pt Adyawinsa Stamping Industries,” Opsi, vol. 10, no. 2, p. 128, 2017, doi: 10.31315/opsi.v10i2.2108.[3] M. Sukamto, “ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE FIXED ORDER INTERVAL (FOI) TERHADAP BIAYA TOTAL PERSEDIAAN DAN LABA OPERASI PADA RESTORAN BENEDICT,” Jurnal Mozaik, vol. 9, no. 1, pp. 81–93, 2017.[4] Haslindah, A. S. Iriani, M. Ardi, and Zulkifli, “PENERAPAN MANAJEMEN PERSEDIAAN DALAM MENGANTISPASI KERUGIAN BARANG DAGANGAN DI TOKO MEGA JILBAB,” Banco: Jurnal Manajemen dan Perbankan Syariah, vol. 2, no. 2, pp. 58–68, 2020, doi: 10.35905/banco.v2i2.1811.[5] P. C. P. Dewi, N. T. Herawati, and M. A. Wahyuni, “Analisis Pengendalian Persediaan Dengan Metode (EOQ) Economic Order Quantity Guna Optimalisasi Persediaan Bahan Baku Pengemas Air Mineral,” Jurnal Akuntansi Profesi, vol. 10, no. 2, pp. 54–65, 2019.[6] R. Jappi and D. F. Koan, “PENERAPAN INVENTORY MANAGEMENT DALAM MENINGKATKAN PROFITABILITAS DI TOKO X KUPANG,” Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya , vol. 3, no. 1, pp. 1–16, 2014.[7] T. Lukmana and D. Trivena, “Penerapan Metode EOQ dan ROP (Studi Kasus: PD. BARU),” Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi, vol. 1, no. 3, pp. 271–279, 2015.[8] N. Hartih Aeni, Satibi, and G. Pamudji Widodo, “Penerapam Metode Economic Order Quantity Dan Reorder Point Dalam Meningkatkan Efisiensi Persediaan Obat,” Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi, vol. 3, no. 4, pp. 249–254, 2013.[9] T. Rafliana and B. R. Suteja, “Penerapan Metode EOQ dan ROP untuk Pengembangan Sistem Informasi Inventory Bengkel MJM berbasis Web,” Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi, vol. 4, no. 2, pp. 345–354, 2018.[10] D. Misbachul Umami, M. Fuad Fauzul Mu, and R. Rakhmawati, “ANALISIS EFISIENSI BIAYA PERSEDIAAN MENGGUNAKAN METODE EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY) PADA PT. XYZ Analysis of Cost Efficiency on Inventory System Using EOQ (Economic Order Quantity) Method in The PT. XYZ,” Jurnal Agroteknologi, vol. 12, no. 1, pp. 64–70, 2018.[11] M. K. Anam, T. Nasution, S. Erlinda, L. Efrizoni, and Susanti, “The Analysis and Optimization of Business Processes for Students in Higher Education Based on Togaf 9 . 2,” Scientific Journal of Informatics, vol. 8, no. 2, pp. 230–243, 2021, doi: 10.15294/sji.v8i1.29952.[12] I. P. C. P. Dewi, I. N. T. Herawati, and I. made A. Wahyuni, “ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN DENGAN METODE (EOQ) ECONOMIC ORDER QUANTITYGUNA OPTIMALISASI PERSEDIAAN BAHAN BAKU PENGEMAS AIR MINERAL,” Jurnal Akuntansi Profesi, vol. 10, no. 2, pp. 55–65, 2019.[13] R. Cahya Pratiwi, C. Iswahyudi, and R. Yuliana Rachmawati, “SISTEM MANAJEMEN PERSEDIAAN BARANG DAGANG MENGGUNAKAN METODE SAFETY STOCK DAN REORDER POINT BERBASIS WEB (STUDI KASUS: ART KEA CENTRO PLAZA AMBARRUKMO YOGYAKARTA),” Jurnal SCRIPT, vol. 7, no. 2, pp. 213–222, 2019.[14] M. Jamaris, H. Saputra, M. K. Anam, K. Andesa, and Rahmaddeni, “Sistem Marketplace Pencarian Lapangan Futsal Menggunakan Metode Haversine Berbasis Android,” JURNAL ILMIAH KOMPUTER GRAFIS, vol. 15, no. 1, pp. 53–65, 2022, doi: 10.51903/pixel.v15i1.712.[15] H. Asnal et al., “Sistem Monitoring Persediaan Stok Onderdil Menggunakan Metode Reorder Point Pada Sani Computer,” 2022.[16] M. K. Anam and R. Anwar, “Penerapan Aplikasi Pendukung Touring Pada Komunitas Motor Berbasis Android,” Edumatic: Jurnal Pendidikan Informatika, vol. 4, no. 1, pp. 1–10, 2020, doi: 10.29408/edumatic.v4i1.1980.[17] M. K. Anam and H. Ulayya, “Implementasi dan Analisa SARDrive Sebagai Media Penyimpanan Cloud,” JUITA: Jurnal Informatika, vol. 8, no. 1, pp. 83–90, 2020, doi: 10.30595/juita.v8i1.5748.
JURIKOM (Jurnal Rise... arrow_drop_down add ClaimPlease grant OpenAIRE to access and update your ORCID works.This Research product is the result of merged Research products in OpenAIRE.
You have already added works in your ORCID record related to the merged Research product.This Research product is the result of merged Research products in OpenAIRE.
You have already added works in your ORCID record related to the merged Research product.Do the share buttons not appear? Please make sure, any blocking addon is disabled, and then reload the page.All Research productsarrow_drop_down <script type="text/javascript"> <!-- document.write('<div id="oa_widget"></div>'); document.write('<script type="text/javascript" src="https://www.openaire.eu/index.php?option=com_openaire&view=widget&format=raw&projectId=10.30865/jurikom.v9i6.5133&type=result"></script>'); --> </script>
For further information contact us at helpdesk@openaire.euapps Other research product2016 Indonesia IndonesianEGA SHINTIA GAYA P.;EGA SHINTIA GAYA P.;Pemanfaatan pewarna alami sebagai media melukis diterapkan pada kertas daur ulang. Dengan metode pengambilan ekstrak yang dijadikan serbuk dan pasta dengan cara pemilihan bahan, mengambil sari pewarna alami, penyaringan dan penjemuran. Serbuk dan pasta pewarna alami ini diuji coba menggunakan air dan minyak zaitun pada lukisan. Hasil eksperimen serbuk dan pasta pewarna alami untuk zat pelarut air mudah dilarutkan dan warnanya jelas. Cabe menghasilkan warna merah. Daun jati, kulit manggis dan kopi menghasilkan warna cokelat. Buah naga warna merah muda, daun pandan suji warna hijau, kunyit warna kuning, pasta indigofera menghasilkan warna biru dan serbuk kluwak menghasilkan warna hitam. Pada zat pelarut minyak, serbuk dan pasta pewarna alami tidak dapat dilarutkan. Kecuali pada serbuk pewarna alami kluwak mudah dilarutkan karena kluwak mengandung minyak. Untuk itu lukisan eksperimen serbuk pewarna alami ini, pada zat pelarut air menggunakan teknik aquarel dan pada zat pelarut minyak menggunakan teknik mozaik. Sedangkan untuk pasta indigofera dilarutkan dengan air menggunakan teknik plakat dan pada zat pelarut minyak menggunakan teknik aquarel. Kata Kunci: serbuk dan pasta pewarna alami, media melukis
Do the share buttons not appear? Please make sure, any blocking addon is disabled, and then reload the page.All Research productsarrow_drop_down <script type="text/javascript"> <!-- document.write('<div id="oa_widget"></div>'); document.write('<script type="text/javascript" src="https://www.openaire.eu/index.php?option=com_openaire&view=widget&format=raw&projectId=od______3622::bf5e876d2befe3d460c2c8f5f4aac423&type=result"></script>'); --> </script>
For further information contact us at helpdesk@openaire.euapps Other research product2021 Indonesia IndonesianUniversitas Pahlawan Tuanku Tambusai Pebriana, P. H. (Putri);Pebriana, P. H. (Putri);Salah satu ciri buku teks yang baik dapat dianalisis dari penggunaan strukturnya dan simbol-simbol kebahasaan. Artinya segala informasi yang ada dalam buku teks akan mudah dipahami isinya karena kemudahan pembaca atau siswa dalam membaca. Dengan kata lain, buku teks yang baik apabila memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi (wacana yang mudah dipahami). Wacana harus memenuhi aspek-aspek keterbacaan. Hal ini perlu diperhatikan karena wacana merupakan percakapan antara pembaca dan penulis. Salah satu cara mengukur keterbacaan pada buku teks dapat dilakukan dengan menggunakan grafik fry. Data yang dijadikan sumber pada penelitian ini berupa teks yang terdapat pada buku model Bahasa Indonesia Tematik Kurikulum 2013 Kelas IV tema 1 Sekolah Dasar. Berdasarkan dari hasil analisis grafik fry bahwa tingkat keterbacaan yang sesuai dengan kelas IV dari 15 teks hanya 2 teks saja yang cocok ataupun sesuai dengan tingkat perkembangan anak usia SD yaitu pada teks dengan judul Mozaik kreasi bersama dan Si hijau dari Sumatera Selatan.
Do the share buttons not appear? Please make sure, any blocking addon is disabled, and then reload the page.All Research productsarrow_drop_down <script type="text/javascript"> <!-- document.write('<div id="oa_widget"></div>'); document.write('<script type="text/javascript" src="https://www.openaire.eu/index.php?option=com_openaire&view=widget&format=raw&projectId=od______3622::f469a100c2d872101eb64942d846114e&type=result"></script>'); --> </script>
For further information contact us at helpdesk@openaire.euapps Other research product2013 Indonesia IndonesianWulansari, Amalia Ayu; Lukmantoro, Triyono; Hasfi, Nurul;Wulansari, Amalia Ayu; Lukmantoro, Triyono; Hasfi, Nurul;Penelitian ini ingin melihat bagaimana representasi budaya popular dalamvideo Jokowi-Ahok di Youtube selama Pemilukada DKI Jakarta 2012,menggunakan konsep definisi budaya popular dari Storey, yaitu budaya popularsebagai suatu bentuk perlawanan kaum minoritas atau tertindas kepada kaummayoritas atau penguasa. Codes of television dari Fiske digunakan sebagaimetode untuk mengurai tiga video yang menjadi sumber data penelitian, denganmengamati dan membaca tiga video Jokowi-Ahok tersebut.Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya popular direpresentasikandalam tiga video Jokowi-Ahok melalui penggunaan lagu, musik dan video yangmemarodikan K-pop dan boyband Inggris One Direction, yang menjadi suatudaya tarik bagi masyarakat. Video-video tersebut seperti menggunakan ketenaranyang telah dimiliki oleh lagu, musik, dan video yang diparodikan dalam videoJokowi-Ahok dan mengubah budaya popular menjadi suatu media dan alat bagimasyarakat dalam menyampaikan aspirasi dan pendapat terkait politik.Keywords: Representasi, Budaya popular, Youtube, Codes of televisionixLatar BelakangSejak Orde Baru, peran musik dan lagu pada pemilihan umum hanya sebatassebagai “penggembira”, tidak kurang tidak lebih. Musik atau lagu digunakansebagai penarik massa pada kampanye-kampanye yang dilakukan tiga partai saatitu. Dengan mengundang penyanyi pop dan penyanyi dangdut ternama, baikkaliber nasional atau lokal, sudah menjadi jaminan akan mendatangkan banyakmassa.Pada akhir tahun 2012, digelar pemilukada yang dapat dikatakanmengundang perhatian hampir seluruh masyarakat Indonesia yaitu PemilukadaDKI Jakarta untuk Gubernur dan Wakil Gubernur yang berakhir pada bulanOktober 2012 dengan terpilihnya Joko Widodo sebagai Gubernur DKI Jakartadidampingi Basuki Tjahaja Purnama sebagai Wakil Gubernur DKI Jakartaperiode 2012-2017. Selama masa kampanye Pemilukada DKI Jakarta, banyak halhalbaru dalam pelaksanaannya, seperti penggunaan media internet Youtubedengan video-videonya dan isu-isu yang menyebar terkait para kandidat, termasukGubernur DKI Jakarta saat itu, Fauzi Bowo yang mencalonkan diri kembali untukperiode kedua sebagai Gubernur DKI Jakarta melawan Jokowi-Ahok.Rumusan MasalahPemilukada DKI Jakarta 2012 adalah salah satu bukti perkembangan budayapopular sebagai alat baru dalam politik Indonesia, dengan penggunaan musik,xlagu, dan video yang sedang trend saat ini, serta penggunakan media internet,salah satunya adalah website video terbesar Youtube.Berdasarkan perkembangan budaya popular di Indonesia, munculpertanyaan mengenai bagaimana representasi budaya popular digunakan sebagaisalah satu media dan alat dalam berpolitik, melalui video parodi Jokowi-Ahok diYoutube selama masa kampanye Pemilukada DKI Jakarta 2012?TujuanUntuk mendeskripsikan representasi budaya popular digunakan sebagai salah satumedia dan alat dalam berpolitik, melalui video parodi Jokowi-Ahok di Youtubeselama masa kampanye Pemilukada DKI Jakarta 2012.Kerangka PemikiranPenelitian ini menggunakan definisi representasi dengan pendekatan kontruktivis,yaitu representasi adalah suatu kerja menggunakan obyek dan efek, makna tidaktergantung kualitas material dari tanda, melainkan dari fungsi simbol tandatersebut. Konsep definisi budaya popular dari Storey juga digunakan untukmenjelaskan budaya popular, yaitu budaya popular merupakan bentuk perlawananantara grup minoritas atau subordinate dan kekuatan dari grup dominan.xiMetodologiPenelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif, dengan menggunakananalisis semiotik. Tiga video Jokowi-Ahok diuraikan menggunakan metode codesof television Fiske, dengan analisis sintagmatik, yaitu level realitas dan levelrepresentasi, serta analisis paradigmatik dengan level ideologi.Hasil PenelitianPada level realitas dan level representasi, terlihat tiga video Jokowi-Ahokmenggambarkan warga Jakarta dengan pengaruh budaya popular, seperti terlihatpada kostum yang bergaya K-pop, video yang memarodikan video klip KoreaSelatan Gangnam Style dan penggunaan lagu K-pop Bigbang dan boyband InggrisOne Diretion.Level ideologi menunjukkan bagaimana budaya popular digunakansebagai media dan alat dalam menyampaikan aspisari, pendapat, atau kritik yangberkaitan dengan politik.Kesimpulan1. Bentuk budaya popular direpresentasikan dalam dua video, yaitu video 1:Jokowi Basuki (Gangnam Style n Big Bang) Parody, di mana dalam videotersebut, digunakan lagu K-pop Bigbang ‘Fantastic Baby' dengan videoxiiyang memarodikan video klip rapper Korea, PSY, ‘Gangnam Style'. Videokedua yang merepresentasikan budaya popular adalah video 3: JOKOWIDAN BASUKI – what makes you beautiful by one direction [PARODY].Video ini menggunakan lagu dari boyband Inggris yang sedang naik daun,One Direction ‘what makes you beautiful'.2. Dalam video 2: Jokowi dan Foke – TAKOTAK MISKUMIS byCAMEOProject feat. Yosi Project Pop, Yosi mengunakan lagu dan video,serta Youtube sebagai media untuk menyoroti masalah isu SARA yangmuncul pada Pemilukada DKI Jakarta. Budaya popular digunakan Yosisebagai media untuk menyampaikan aspirasi, pendapat, dan protes tentangisu SARA yang mewarnai pemilukada tersebut.Saran1. Implikasi TeoritisPenelitian ini berusaha untuk memberi gagasan pemikiran dan kontribusidalam ragam penelitian mengenai representasi budaya popular sesuaidengan salah satu konsep definisi Storey, yaitu budaya popular digunakansebagai suatu bentuk perlawanan kaum tertindas atau lemah, dalam hal iniadalah masyarakat umum, terhadap kaum penguasa yaitu pemerintah danpolitikus.xiii2. Implikasi PraktisDiharapkan penelitian ini dapat membuka pemahaman bagi masyarakat,lembaga pemerintah, partai politik, dan politikus agar dapat menggunakanbudaya popular dan media internet secara lebih baik sebagai salah satusarana dalam mengemukakan aspirasi, pendapat, dan pemikiran terkait isuisupolitik.3. Implikasi SosialWarga masyarakat agar lebih aktif dalam dunia politik melaluipenyampaian pendapat dan aspirasi, yang sekarang dapat dilakukandengan mudah melalui media internet. Dengan lebih banyak masyarakatyang melakukan penilaian dan pengawasan terhadap jalannyapemerintahan, pemerintah, partai politik, dan politikus juga akanmendengar, mengerti, dan memahami keinginan dan aspirasi wargamasyarakat.xivDAFTAR PUSTAKABerger, Arthur. A. (2010). The Objects of Affection Semiotics and Consumer Culture. NewYork: Palgrave MacmillanCartoni, Lorenzo and Tardini, Stefano. (2006). Internet. New York: RoutledgeCogan, Bryan and Kelso, Tony. (2009). Encyclopedia of Politics, The Media and PopularCulture. Santa Barbara, California: Greenwood PressFiske, John. (2006). Understanding Popular Culture. In a Harold E. Hinds, Jr (Ed.), PopularCulture Theory and Methodology. A Basic Introduction ( pg. 118). Wisconsin:The University of Wisconsin PressFiske, John. (1987). Television Culture. New York: RoutledgeFiske, John and Hartley, John. (2003). The Signs of Television. In Fiske, John & Hartley,John (eds). Reading Television (pp. 23-40). London & New York: RoutledgeFlores, Juan. (2000). Pueblo Pueblo: Popular Culture in Time. In Raiford Guins & OmayraZ. Cruz (eds). Popular Culture: A Reader (pg. 72-81). London: Sage PublicationsGreen, Lelia. (2010). The Internet. An Introduction to New Media. Oxford, New York:BergHall, Stuart. (1997). Representations: Cultural Representations and Signifiying Practises.London: Sage PublicationsxvHediger, Vinzenz. (2009). YouTube and the Aesthetics of Political Accountability. InSnickars, Pelle and Vonderau, Patrick (eds). The Youtube Reader (pg.252-263).Stockholm, Swedia: MediehistorisktHermes, Joke. (2005). Re-reading Popular Culture. Blackwell Publishing LtdJensen, Klaus Bruhn. (2011). New Media, Old Methods – Internet Methodologies and theOnline/Offline Divide. In Consalvo, Mia and Ess, Charles (eds). The Handbook ofInternet Studies (pg. 43-56). UK: Wiley-Blackwell PublishingJunaedi, Fajar. (2009). Menelanjangi Film Indonesia. Yogyakarta: Lingkar MediaKorean Culture and Information Service. (2011). The Korean Wave: A New Pop CulturePhenomenon. Republik Korea Selatan: Korean Culture and Information Service,Ministry of Culture, Sports and TourismMacdonald, Dwight. (1957). A Theory of mass Culture. In Raiford Guins & Omayra Z. Cruz(eds). Popular Culture: A Reader (pg. 39-46). London: Sage PublicationsPease, Allan. (1981). Body Language. London: Sheldon PressShidu, Gretchen Luchsinger dan Meena, Ryth. (2007). Electoral Financing to AdvanceWomen's Political Participation: A Guide for UNDP Support. New York: UnitedNation Development ProgrammeSnickars, Pelle and Vonderau, Patrick. (2009). Introduction. In Snickars, Pelle andVonderau, Patrick (eds). The Youtube Reader (pg. 9-19). Stockholm, Swedia:MediehistorisktStorey, John. (2003). Inventing Popular Culture. From Folklore to Globalization. USA, UK,Australia, German: Blackwell Publishing LtdxviStorey, John. (2009). Cultural Theory and Popular Culture: An Introduction. UK: LongmanPublishing GroupStromer-Galley, Jennifer and Wichowski, Alexis. Political Discussion Online. In Consalvo,Mia & Ess, Charles (eds). The Handbook of Internet Studies (pg. 168-181). UK:Wiley-Blackwell PublishingSuhandinata , Justian . (2010). WNI Tionghoa dalam Stabilitas Ekonomi dan Politik diIndonesia. Jakarta : Gramedia Pustaka UtamaVivian, John. (2008). Teori Komunikasi Massa, Edisi Kedelapan. Jakarta: KencanaWeaver, John A. (2005). Popular Culture Primer. New York: Peter Lang Publishing LtdWebb, Jen. (2009). Understanding Representations. London and California: SagePublicationsWillcox, David. R. (2005). Propaganda, The Press, and Conflict. The Gulf war and Cosovo.New York: RoutlegdeWilliams, Raymond. (1976). 'Culture and Masses'. In Raiford Guins & Omayra Z. Cruz(eds). Popular Culture: A Reader (pp. 25-32). London: Sage PublicationsJURNALCathey, Paul Eben. (2009). Understanding Propaganda: Noam Chomsky and TheInstitutional of Analysis of PowerxviiHepple, Bob. (2010). The New Single Equality Act in Britain. The Equal Rights Review, vol.Five:11-24Kim, Eun Mee dan Ryoo, Ji won. (2007). South Korean Culture Goes Global:K-Pop and the Korean Wave. Korean Social Science Journal, XXXIV No.1:117-152Nilges, Thorsten. (2005). Gender Inequality in Politics. Human Rights: A GenderPerspective. Mozaik 2005/1:5-7Situmorang, James R. (2012). Pemanfaatan Internet Sebagai New Media Dalam BidangPolitik, Bisnis, Pendidikan Dan Sosial Budaya. Jurnal Administrasi Bisnis, Vol.8,No.1: hal. 73–87, (ISSN:0216–1249) Center for Business Studies. FISIP – UnparSUMBER INTERNETAnarchy. oxforddictionaries.com. Diakses Juni 27, 2013, darihttp://oxforddictionaries.com/definition/english/anarchyArthur, Hendra Nick. Pilkada Sulsel- Ribuan pendukung IA joged dangdut di KPU.(2012, September 14). Bisnis-KTI.COM. Diakses Desember 14, 2012, darihttp://www.bisnis-kti.com/index.php/2012/09/pilkada-Sulsel-ribuan-pendukungia-joget-dangdut-di-kpu/Asril, Sabrina. Beredar, Video Foke Sindir Jokowi di Pengungsian. (2012, Agustus 9).KOMPAS.COM. Diakses Desember 12, 2012, darihttp://megapolitan.kompas.com/read/2012/08/09/07190193/Beredar.Video.Foke.Sindir.Jokowi.di.PengungsianCain, Helena. Definition of Casual Clothing. eHow.com. Diakses Juni 21, 2013, darihttp://www.ehow.com/about_6790682_definition-casual-clothing.htmlxviiiCamera shots angles and movements, lighting, cinematography and mise en sceen.Diakses Juni 15, 2013, dari http://www.skwirk.com.au/p-c_s-54_u-251_t-647_c-2411/camera-shots-angles-and-movement-lighting-cinematography-andmise-en-scene/nsw/camera-shots-angles-and-movement-lightingcinematography-and-mise-en-scene/skills-by-text-type-film/film-overviewDasar Hukum Penyelenggaraan PILKADA. (n.d). www.depdagri.go.id. DiaksesDesember 4, 2012, dari http://www.depdagri.go.id/pilkadaEtab. Plaid. (2005, Oktober 12). Urbandictionary.com. Diakses Juli 3, 2013, darihttp://www.urbandictionary.com/define.php?term=plaidFisher, Max. Gangnam Style, Dissected: The Subversive Message Within South Korea'sMusic Video Sensation. (2012, Agustus 23). theatlantic.com. Diakses pada Juli8, 2013, darihttp://www.theatlantic.com/International/archive/2012/08/gangnamstyle-dissected-the-subversive-message-within-south-koreas-music-videosensation/261462/Jokowi-Foke bertarung lewat video di Youtube. (2012, Agustus 27).METROTVNEWS.COM. Diakses Desember 12, 2012, darihttp://www.metrotvnews.com/read/news/2012/08/27/103613/Jokowi-Foke-Bertarung-Lewat-Video-Klip-diKurniawan, Wahyu. Pilkada DKI: Dinilai ceramah SARA, Rhoma Irama terancampidana. (2012, Agustus 1). SOLOPOS.COM. Diakses Desember 10, 2012, darihttp://www.solopos.com/2012/08/01/pilkada-DKI-dinilai-ceramah-sara-rhomairama-terancam-pidana-206442Kurniawan, Ranu Ario. Masih Sedikit, Politisi yang Gunakan Social Media. (2013, Mei 11).Timlo.net. Diakses Mei 23, 2013, darihttp://www.timlo.net/baca/70812/masih-sedikit-politisi-yang-gunakan-sosialmedia/Lizza, Ryan. The Youtube Election. (2006, Agaustus 20). NewYorkTimes.com. DiaksesNovember, 27 2012. darihttp://www.nytimes.com/2006/08/20/weekinreview/20lizza.html?pagewanted=all&_r=0xixMashable. Orang suka komentar pedas politik di social media. (2012, November 6).Diakses Mei 18, 2013, darihttp://ictwatch.com/internetsehat/2012/11/06/orang-suka-komentar-pedaspolitik-di-social-media/Masykur, Ahwalian. Beredar video parodi musik Jokowi sindir Foke. (2012, Agustus 29).KETITIK.net. Diakses Desember 12, 2012, darihttp://www.ketitik.net/2012/08/29/4611/beredar-video-parodi-musik-jokowisindir-foke/Mecca, Zaskia. Video Koboy China Pimpin Jakarta. (2012, Agustus 24). Diakses Maret 23,2013, dari http://milanistaindonesia.blogspot.com/2012/08/video-koboychina-pimpin-Jakarta-video.htmlMiharjo, Anton. Pertempuran Pilkada Bali di Youtube. (2013, Mei 14). Kompasiana.com.Diakses Mei 23, 2013, darihttp://politik.kompasiana.com/2013/05/14/pertempuran-pilkada-Bali-diyoutube-555884.htmlNahyudi. Dunia maya ramai dengan kampanye Foke dan Jokowi. (2012, Agustus 29).LIPUTAN6.COM. Diakses Desember 12, 2012, darihttp://news.liputan6.com/read/433129/dunia-maya-ramai-dengan-kampanyefoke-dan-jokowiNouval, Alvin. Jejaring Sosial, Media Baru Unutk Berpolitik. (2013, April 26). Merdeka.Com. Diakses Mei 18, 2013, dari http://www.merdeka.com/teknologi/jejaringsosial-media-baru-untuk-berpolitik.htmlParody. oxforddictionaries.com. Diakses Juni 27, 2013, darihttp://oxforddictionaries.com/definition/english/parodyRosyid, Ikhsan. Goyang Ngebor, Goyang Gergaji dan Dangdut Koplo Pantura Jatim VsJanji Politik dalam Kampanye Parpol. (2011, Oktober 25). Diakses April 10,2013, dari http://ikhsan_history-fib.web.unair.ac.id/artikel_detail-36006-Mind%20and%20Think%20-Goyang%20Ngebor,%20Goyang%20Gergaji,%20dan%20Dangdut%20Koplo%20Pantura%20Jatim%20vs%20Janji%20Politik%20dalam%20Kampanye%20Parpol.htmlRustandi, Dudi. Kekuatan media jejaring sosial. (2013, April 28). Kompasiana. com.Diakses Mei 18, 2013, darihttp://media.kompasiana.com/buku/2013/04/28/kekuatan-media-jejaringsosial-550924.htmlxxRp. 15 Trilyun dan Pandangan Negarawan Inul. (2004, Maret 4). Diakses April 10, 2013,dari http://pemilu2004.goblogmedia.com/rp-15-trilyun-dan-pandangannegarawan-inul.htmlSAYKOJI Buat Lagu Bertema Kampanye Damai Pemilu 2009. (2009, Februari 23).ekampanyedamaipemiluindonesia2009.blogspot.com. Diakses Mei 12, 2013,darihttp://ekampanyedamaipemiluindonesia2009.blogspot.com/2009/02/saykojibuat-lagu-bertema-kampanye.htmlSchwab, Nikki. In Obama-McCain Race, Youtube Becaome a Serious Battleground forPresidential Politics. (2008, November 7). U.S NEWS.com. Diakses November27, 2013, dari http://www.usnews.com/news/campaign-2008/articles/2008/11/07/in-obama-mccain-race-youtube-became-a-seriousbattleground-for-presidential-politicsSteinhauser, Paul. The Youtube-ification of Politics: Candidates losing control. (2007, July18). CNN.com. Diakses November, 27 2012. dari http://articles.cnn.com/2007-07-18/politics/youtube.effect_1_youtube-video-video-sharing-web-sitemoments?_s=PM:POLITICSSwastika, I Putu Agus. Internet, Social Media dan Pilkada. (2013, April 9). Primakara.com.Diakses Mei 23, 2013, dari http://www.primakara.com/?content=detailberita&kode=19Tren Fashion ala Gangnam Style. (2012, September 27). Vemale.com. Diakses Juni 15,2013, dari http://www.vemale.com/fashion/tips-and-tricks/15562-tren-fashionala-gangnam-style.htmlVirdhani, Marieska Harya. Makna baju kotak-kotak bagi pasangan Jokowi-Ahok. (2012,Maret 29). Okezone.com. Diakses Juli 3, 2013, darihttp://Jakarta.okezone.com/read/2012/03/29/505/602087/makna-baju-kotakkotak-bagi-pasangan-jokowi-ahokxxiVena, Jocelyn. (2012, Maret 14). The Wanted Vs. One Direction: A Boy Band CheatSheet. MTV News breaks down the differences between the two groupsresponsible for 2012's British Invasion. MTV.com. Diakses pada Juli 10, 2012,dari http://www.mtv.com/news/articles/1681029/the-wanted-onedirection-boy-bands.jhtmlWijaya, M Akbar. Jejaring sosial mudahkan politikus serap aspirasi rakyat. (2013, April15). Republika.co.id. Diakses Mei 18, 2013, darihttp://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/13/04/15/mlave8-jejaringsosial-mudahkan-politikus-serap-aspirasi-rakyat Representation of Popular Culture in Jokowi-Ahok's Video Parodyson Youtube During Pemilukada DKI Jakarta 2012AbstractPemilukada DKI Jakarta 2012 was marked by the rise of videos that related toGovernor and Vice Governor candidates of DKI Jakarta 2012 on internet mediaYoutube, such as videos which is purposely made for campaign, or videos withSARA (etnic, religion, race and inter-group) issue, that attack one of the pair'scabdidates. The interesting point is videos made by partisipants and volunteerswho support one of the pair's candidates.This research wanted to see how popular culture's representation inJokowi-Ahok's videos on Youtube during Pemilukada DKI Jakarta 2012, usingdefinition consept of popular culture by Storey, namely popular culture as a formof resistance from the oppressed or the minorities to the ruler or the majority.Codes of televition by Fiske was used as a method to analyze three videos as thesource of research data, by waching and reading those videos.The result showed that popular culture being represented in the threevideos of Jokowi-Ahok through songs, music, and videos that parodied K-pop andBritish boyband One Direction, which is became an attraction for the public.Those videos more likely used the fame that has been owned by the songs, music,and videos that being parodied in Jokowi-Ahok's vidoes and turn popular cultureinto a medium and tool for community to express their opinion and politicalaspirations.Keywords: Representation, popular culture, Youtube, Codes of televisionviiiRepresentasi Budaya Popular Dalam Video Parodi Jokowi-Ahokdi Youtube Selama Pemilukada DKI Jakarta 2012AbstraksiPemilukada DKI Jakarta 2012 diwarnai dengan munculnya video-video terkaitcalon Gubernur dan calon Wakil Gubernur DKI Jakarta di media internetYoutube, seperti video yang memang dibuat untuk kepentingan kampanye, atauvideo yang berbau isu-isu SARA (suku, agama, ras, dan antar golongan) yangmenyerang salah satu pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur. Yangmenarik perhatian adalah video yang dibuat oleh partisipan dan relawan yangmendukung salah satu pasangan calon.
Do the share buttons not appear? Please make sure, any blocking addon is disabled, and then reload the page.All Research productsarrow_drop_down <script type="text/javascript"> <!-- document.write('<div id="oa_widget"></div>'); document.write('<script type="text/javascript" src="https://www.openaire.eu/index.php?option=com_openaire&view=widget&format=raw&projectId=od______3622::072c30062d6621c1011742494fbb1a4b&type=result"></script>'); --> </script>
For further information contact us at helpdesk@openaire.eu
Loading
description Publicationkeyboard_double_arrow_right Article 2018Zenodo TITO INNEKA WIDYAWATI;TITO INNEKA WIDYAWATI;JURNAL MOZAIK
add ClaimPlease grant OpenAIRE to access and update your ORCID works.This Research product is the result of merged Research products in OpenAIRE.
You have already added works in your ORCID record related to the merged Research product.This Research product is the result of merged Research products in OpenAIRE.
You have already added works in your ORCID record related to the merged Research product.Do the share buttons not appear? Please make sure, any blocking addon is disabled, and then reload the page.All Research productsarrow_drop_down <script type="text/javascript"> <!-- document.write('<div id="oa_widget"></div>'); document.write('<script type="text/javascript" src="https://www.openaire.eu/index.php?option=com_openaire&view=widget&format=raw&projectId=10.5281/zenodo.1469327&type=result"></script>'); --> </script>
For further information contact us at helpdesk@openaire.eu0 citations 0 popularity Average influence Average impulse Average Powered by BIP!
visibility 11visibility views 11 download downloads 11 Powered byapps Other research product2021 Indonesia IndonesianMuhammadiyah University Mataram Khairani, L. (Leylia); Santoso, P. (Puji); Aktar, S. (Salim);Khairani, L. (Leylia); Santoso, P. (Puji); Aktar, S. (Salim);Getek Online atau disingkat Geol menjadi salah satu unit usaha pariwisata yang dikelola oleh BUMDes Mozaik. Dengan ciri khas dan karakteristik jenis wisata yang ditawarkan, pengembangan pariwisata ini sangat potensial untuk ditingkatkan. Akan tetapi kapasitas pengelola BUMDes Mozaik belum mampu mengoptimalkan platform digital marketing yang tersedia secara gratis. Untuk menjangkau secara luas akses pemasaran, maka pada program ini dilakukan penguatan kapasitas pengelola BUMDes Mozaik dalam memanfaatkan dan mengoptimalkan platform Google My Business. Metode yang digunakan pada pelaksanaan kegiatan ini adalah metode Partisipatory Rural Appraisal (PRA). Tahapan yang dilakukan meliputi: aktivitas pengenalan platform digital marketing Google My Business dan cara membuat akun, optimalisasi penggunaan akun, dan evaluasi melalui penyebaran angket. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa kegiatan PKM berhasil karena dengan mengetahui manfaat dari platform digital ini, peserta yang terlibat manfaatkannya tidak hanya untuk marketing bagi BUMDes, tetapi juga bagi pengembangan usaha pribadi yang dikelola.
Do the share buttons not appear? Please make sure, any blocking addon is disabled, and then reload the page.All Research productsarrow_drop_down <script type="text/javascript"> <!-- document.write('<div id="oa_widget"></div>'); document.write('<script type="text/javascript" src="https://www.openaire.eu/index.php?option=com_openaire&view=widget&format=raw&projectId=od______3622::771c105d95fc85c8053f8c9af0a53ab3&type=result"></script>'); --> </script>
For further information contact us at helpdesk@openaire.eudescription Publicationkeyboard_double_arrow_right Article 2022STMIK Budi Darma Yesaya Twin Situmorang; Wirta Agustin; M. Khairul Anam; Rini Yanti; Mardainis Mardainis; Rahmaddeni Rahmaddeni;[1] A. Junaidi and C. Sumirat, “Aplikasi Persediaan Barang PT. CAD Solusindo Menggunakan Metode Waterfall,” Jurnal Sisfokom (Sistem Informasi dan Komputer), vol. 7, no. 1, p. 28, 2018, doi: 10.32736/sisfokom.v7i1.280.[2] N. Apriyani and A. Muhsin, “Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Dengan Metode Economic Order Quantity Dan Kanban Pada Pt Adyawinsa Stamping Industries,” Opsi, vol. 10, no. 2, p. 128, 2017, doi: 10.31315/opsi.v10i2.2108.[3] M. Sukamto, “ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE FIXED ORDER INTERVAL (FOI) TERHADAP BIAYA TOTAL PERSEDIAAN DAN LABA OPERASI PADA RESTORAN BENEDICT,” Jurnal Mozaik, vol. 9, no. 1, pp. 81–93, 2017.[4] Haslindah, A. S. Iriani, M. Ardi, and Zulkifli, “PENERAPAN MANAJEMEN PERSEDIAAN DALAM MENGANTISPASI KERUGIAN BARANG DAGANGAN DI TOKO MEGA JILBAB,” Banco: Jurnal Manajemen dan Perbankan Syariah, vol. 2, no. 2, pp. 58–68, 2020, doi: 10.35905/banco.v2i2.1811.[5] P. C. P. Dewi, N. T. Herawati, and M. A. Wahyuni, “Analisis Pengendalian Persediaan Dengan Metode (EOQ) Economic Order Quantity Guna Optimalisasi Persediaan Bahan Baku Pengemas Air Mineral,” Jurnal Akuntansi Profesi, vol. 10, no. 2, pp. 54–65, 2019.[6] R. Jappi and D. F. Koan, “PENERAPAN INVENTORY MANAGEMENT DALAM MENINGKATKAN PROFITABILITAS DI TOKO X KUPANG,” Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya , vol. 3, no. 1, pp. 1–16, 2014.[7] T. Lukmana and D. Trivena, “Penerapan Metode EOQ dan ROP (Studi Kasus: PD. BARU),” Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi, vol. 1, no. 3, pp. 271–279, 2015.[8] N. Hartih Aeni, Satibi, and G. Pamudji Widodo, “Penerapam Metode Economic Order Quantity Dan Reorder Point Dalam Meningkatkan Efisiensi Persediaan Obat,” Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi, vol. 3, no. 4, pp. 249–254, 2013.[9] T. Rafliana and B. R. Suteja, “Penerapan Metode EOQ dan ROP untuk Pengembangan Sistem Informasi Inventory Bengkel MJM berbasis Web,” Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi, vol. 4, no. 2, pp. 345–354, 2018.[10] D. Misbachul Umami, M. Fuad Fauzul Mu, and R. Rakhmawati, “ANALISIS EFISIENSI BIAYA PERSEDIAAN MENGGUNAKAN METODE EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY) PADA PT. XYZ Analysis of Cost Efficiency on Inventory System Using EOQ (Economic Order Quantity) Method in The PT. XYZ,” Jurnal Agroteknologi, vol. 12, no. 1, pp. 64–70, 2018.[11] M. K. Anam, T. Nasution, S. Erlinda, L. Efrizoni, and Susanti, “The Analysis and Optimization of Business Processes for Students in Higher Education Based on Togaf 9 . 2,” Scientific Journal of Informatics, vol. 8, no. 2, pp. 230–243, 2021, doi: 10.15294/sji.v8i1.29952.[12] I. P. C. P. Dewi, I. N. T. Herawati, and I. made A. Wahyuni, “ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN DENGAN METODE (EOQ) ECONOMIC ORDER QUANTITYGUNA OPTIMALISASI PERSEDIAAN BAHAN BAKU PENGEMAS AIR MINERAL,” Jurnal Akuntansi Profesi, vol. 10, no. 2, pp. 55–65, 2019.[13] R. Cahya Pratiwi, C. Iswahyudi, and R. Yuliana Rachmawati, “SISTEM MANAJEMEN PERSEDIAAN BARANG DAGANG MENGGUNAKAN METODE SAFETY STOCK DAN REORDER POINT BERBASIS WEB (STUDI KASUS: ART KEA CENTRO PLAZA AMBARRUKMO YOGYAKARTA),” Jurnal SCRIPT, vol. 7, no. 2, pp. 213–222, 2019.[14] M. Jamaris, H. Saputra, M. K. Anam, K. Andesa, and Rahmaddeni, “Sistem Marketplace Pencarian Lapangan Futsal Menggunakan Metode Haversine Berbasis Android,” JURNAL ILMIAH KOMPUTER GRAFIS, vol. 15, no. 1, pp. 53–65, 2022, doi: 10.51903/pixel.v15i1.712.[15] H. Asnal et al., “Sistem Monitoring Persediaan Stok Onderdil Menggunakan Metode Reorder Point Pada Sani Computer,” 2022.[16] M. K. Anam and R. Anwar, “Penerapan Aplikasi Pendukung Touring Pada Komunitas Motor Berbasis Android,” Edumatic: Jurnal Pendidikan Informatika, vol. 4, no. 1, pp. 1–10, 2020, doi: 10.29408/edumatic.v4i1.1980.[17] M. K. Anam and H. Ulayya, “Implementasi dan Analisa SARDrive Sebagai Media Penyimpanan Cloud,” JUITA: Jurnal Informatika, vol. 8, no. 1, pp. 83–90, 2020, doi: 10.30595/juita.v8i1.5748.
JURIKOM (Jurnal Rise... arrow_drop_down add ClaimPlease grant OpenAIRE to access and update your ORCID works.This Research product is the result of merged Research products in OpenAIRE.
You have already added works in your ORCID record related to the merged Research product.This Research product is the result of merged Research products in OpenAIRE.
You have already added works in your ORCID record related to the merged Research product.Do the share buttons not appear? Please make sure, any blocking addon is disabled, and then reload the page.All Research productsarrow_drop_down <script type="text/javascript"> <!-- document.write('<div id="oa_widget"></div>'); document.write('<script type="text/javascript" src="https://www.openaire.eu/index.php?option=com_openaire&view=widget&format=raw&projectId=10.30865/jurikom.v9i6.5133&type=result"></script>'); --> </script>
For further information contact us at helpdesk@openaire.euapps Other research product2016 Indonesia IndonesianEGA SHINTIA GAYA P.;EGA SHINTIA GAYA P.;Pemanfaatan pewarna alami sebagai media melukis diterapkan pada kertas daur ulang. Dengan metode pengambilan ekstrak yang dijadikan serbuk dan pasta dengan cara pemilihan bahan, mengambil sari pewarna alami, penyaringan dan penjemuran. Serbuk dan pasta pewarna alami ini diuji coba menggunakan air dan minyak zaitun pada lukisan. Hasil eksperimen serbuk dan pasta pewarna alami untuk zat pelarut air mudah dilarutkan dan warnanya jelas. Cabe menghasilkan warna merah. Daun jati, kulit manggis dan kopi menghasilkan warna cokelat. Buah naga warna merah muda, daun pandan suji warna hijau, kunyit warna kuning, pasta indigofera menghasilkan warna biru dan serbuk kluwak menghasilkan warna hitam. Pada zat pelarut minyak, serbuk dan pasta pewarna alami tidak dapat dilarutkan. Kecuali pada serbuk pewarna alami kluwak mudah dilarutkan karena kluwak mengandung minyak. Untuk itu lukisan eksperimen serbuk pewarna alami ini, pada zat pelarut air menggunakan teknik aquarel dan pada zat pelarut minyak menggunakan teknik mozaik. Sedangkan untuk pasta indigofera dilarutkan dengan air menggunakan teknik plakat dan pada zat pelarut minyak menggunakan teknik aquarel. Kata Kunci: serbuk dan pasta pewarna alami, media melukis
Do the share buttons not appear? Please make sure, any blocking addon is disabled, and then reload the page.All Research productsarrow_drop_down <script type="text/javascript"> <!-- document.write('<div id="oa_widget"></div>'); document.write('<script type="text/javascript" src="https://www.openaire.eu/index.php?option=com_openaire&view=widget&format=raw&projectId=od______3622::bf5e876d2befe3d460c2c8f5f4aac423&type=result"></script>'); --> </script>
For further information contact us at helpdesk@openaire.euapps Other research product2021 Indonesia IndonesianUniversitas Pahlawan Tuanku Tambusai Pebriana, P. H. (Putri);Pebriana, P. H. (Putri);Salah satu ciri buku teks yang baik dapat dianalisis dari penggunaan strukturnya dan simbol-simbol kebahasaan. Artinya segala informasi yang ada dalam buku teks akan mudah dipahami isinya karena kemudahan pembaca atau siswa dalam membaca. Dengan kata lain, buku teks yang baik apabila memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi (wacana yang mudah dipahami). Wacana harus memenuhi aspek-aspek keterbacaan. Hal ini perlu diperhatikan karena wacana merupakan percakapan antara pembaca dan penulis. Salah satu cara mengukur keterbacaan pada buku teks dapat dilakukan dengan menggunakan grafik fry. Data yang dijadikan sumber pada penelitian ini berupa teks yang terdapat pada buku model Bahasa Indonesia Tematik Kurikulum 2013 Kelas IV tema 1 Sekolah Dasar. Berdasarkan dari hasil analisis grafik fry bahwa tingkat keterbacaan yang sesuai dengan kelas IV dari 15 teks hanya 2 teks saja yang cocok ataupun sesuai dengan tingkat perkembangan anak usia SD yaitu pada teks dengan judul Mozaik kreasi bersama dan Si hijau dari Sumatera Selatan.
Do the share buttons not appear? Please make sure, any blocking addon is disabled, and then reload the page.All Research productsarrow_drop_down <script type="text/javascript"> <!-- document.write('<div id="oa_widget"></div>'); document.write('<script type="text/javascript" src="https://www.openaire.eu/index.php?option=com_openaire&view=widget&format=raw&projectId=od______3622::f469a100c2d872101eb64942d846114e&type=result"></script>'); --> </script>
For further information contact us at helpdesk@openaire.euapps Other research product2013 Indonesia IndonesianWulansari, Amalia Ayu; Lukmantoro, Triyono; Hasfi, Nurul;Wulansari, Amalia Ayu; Lukmantoro, Triyono; Hasfi, Nurul;Penelitian ini ingin melihat bagaimana representasi budaya popular dalamvideo Jokowi-Ahok di Youtube selama Pemilukada DKI Jakarta 2012,menggunakan konsep definisi budaya popular dari Storey, yaitu budaya popularsebagai suatu bentuk perlawanan kaum minoritas atau tertindas kepada kaummayoritas atau penguasa. Codes of television dari Fiske digunakan sebagaimetode untuk mengurai tiga video yang menjadi sumber data penelitian, denganmengamati dan membaca tiga video Jokowi-Ahok tersebut.Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya popular direpresentasikandalam tiga video Jokowi-Ahok melalui penggunaan lagu, musik dan video yangmemarodikan K-pop dan boyband Inggris One Direction, yang menjadi suatudaya tarik bagi masyarakat. Video-video tersebut seperti menggunakan ketenaranyang telah dimiliki oleh lagu, musik, dan video yang diparodikan dalam videoJokowi-Ahok dan mengubah budaya popular menjadi suatu media dan alat bagimasyarakat dalam menyampaikan aspirasi dan pendapat terkait politik.Keywords: Representasi, Budaya popular, Youtube, Codes of televisionixLatar BelakangSejak Orde Baru, peran musik dan lagu pada pemilihan umum hanya sebatassebagai “penggembira”, tidak kurang tidak lebih. Musik atau lagu digunakansebagai penarik massa pada kampanye-kampanye yang dilakukan tiga partai saatitu. Dengan mengundang penyanyi pop dan penyanyi dangdut ternama, baikkaliber nasional atau lokal, sudah menjadi jaminan akan mendatangkan banyakmassa.Pada akhir tahun 2012, digelar pemilukada yang dapat dikatakanmengundang perhatian hampir seluruh masyarakat Indonesia yaitu PemilukadaDKI Jakarta untuk Gubernur dan Wakil Gubernur yang berakhir pada bulanOktober 2012 dengan terpilihnya Joko Widodo sebagai Gubernur DKI Jakartadidampingi Basuki Tjahaja Purnama sebagai Wakil Gubernur DKI Jakartaperiode 2012-2017. Selama masa kampanye Pemilukada DKI Jakarta, banyak halhalbaru dalam pelaksanaannya, seperti penggunaan media internet Youtubedengan video-videonya dan isu-isu yang menyebar terkait para kandidat, termasukGubernur DKI Jakarta saat itu, Fauzi Bowo yang mencalonkan diri kembali untukperiode kedua sebagai Gubernur DKI Jakarta melawan Jokowi-Ahok.Rumusan MasalahPemilukada DKI Jakarta 2012 adalah salah satu bukti perkembangan budayapopular sebagai alat baru dalam politik Indonesia, dengan penggunaan musik,xlagu, dan video yang sedang trend saat ini, serta penggunakan media internet,salah satunya adalah website video terbesar Youtube.Berdasarkan perkembangan budaya popular di Indonesia, munculpertanyaan mengenai bagaimana representasi budaya popular digunakan sebagaisalah satu media dan alat dalam berpolitik, melalui video parodi Jokowi-Ahok diYoutube selama masa kampanye Pemilukada DKI Jakarta 2012?TujuanUntuk mendeskripsikan representasi budaya popular digunakan sebagai salah satumedia dan alat dalam berpolitik, melalui video parodi Jokowi-Ahok di Youtubeselama masa kampanye Pemilukada DKI Jakarta 2012.Kerangka PemikiranPenelitian ini menggunakan definisi representasi dengan pendekatan kontruktivis,yaitu representasi adalah suatu kerja menggunakan obyek dan efek, makna tidaktergantung kualitas material dari tanda, melainkan dari fungsi simbol tandatersebut. Konsep definisi budaya popular dari Storey juga digunakan untukmenjelaskan budaya popular, yaitu budaya popular merupakan bentuk perlawananantara grup minoritas atau subordinate dan kekuatan dari grup dominan.xiMetodologiPenelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif, dengan menggunakananalisis semiotik. Tiga video Jokowi-Ahok diuraikan menggunakan metode codesof television Fiske, dengan analisis sintagmatik, yaitu level realitas dan levelrepresentasi, serta analisis paradigmatik dengan level ideologi.Hasil PenelitianPada level realitas dan level representasi, terlihat tiga video Jokowi-Ahokmenggambarkan warga Jakarta dengan pengaruh budaya popular, seperti terlihatpada kostum yang bergaya K-pop, video yang memarodikan video klip KoreaSelatan Gangnam Style dan penggunaan lagu K-pop Bigbang dan boyband InggrisOne Diretion.Level ideologi menunjukkan bagaimana budaya popular digunakansebagai media dan alat dalam menyampaikan aspisari, pendapat, atau kritik yangberkaitan dengan politik.Kesimpulan1. Bentuk budaya popular direpresentasikan dalam dua video, yaitu video 1:Jokowi Basuki (Gangnam Style n Big Bang) Parody, di mana dalam videotersebut, digunakan lagu K-pop Bigbang ‘Fantastic Baby' dengan videoxiiyang memarodikan video klip rapper Korea, PSY, ‘Gangnam Style'. Videokedua yang merepresentasikan budaya popular adalah video 3: JOKOWIDAN BASUKI – what makes you beautiful by one direction [PARODY].Video ini menggunakan lagu dari boyband Inggris yang sedang naik daun,One Direction ‘what makes you beautiful'.2. Dalam video 2: Jokowi dan Foke – TAKOTAK MISKUMIS byCAMEOProject feat. Yosi Project Pop, Yosi mengunakan lagu dan video,serta Youtube sebagai media untuk menyoroti masalah isu SARA yangmuncul pada Pemilukada DKI Jakarta. Budaya popular digunakan Yosisebagai media untuk menyampaikan aspirasi, pendapat, dan protes tentangisu SARA yang mewarnai pemilukada tersebut.Saran1. Implikasi TeoritisPenelitian ini berusaha untuk memberi gagasan pemikiran dan kontribusidalam ragam penelitian mengenai representasi budaya popular sesuaidengan salah satu konsep definisi Storey, yaitu budaya popular digunakansebagai suatu bentuk perlawanan kaum tertindas atau lemah, dalam hal iniadalah masyarakat umum, terhadap kaum penguasa yaitu pemerintah danpolitikus.xiii2. Implikasi PraktisDiharapkan penelitian ini dapat membuka pemahaman bagi masyarakat,lembaga pemerintah, partai politik, dan politikus agar dapat menggunakanbudaya popular dan media internet secara lebih baik sebagai salah satusarana dalam mengemukakan aspirasi, pendapat, dan pemikiran terkait isuisupolitik.3. Implikasi SosialWarga masyarakat agar lebih aktif dalam dunia politik melaluipenyampaian pendapat dan aspirasi, yang sekarang dapat dilakukandengan mudah melalui media internet. Dengan lebih banyak masyarakatyang melakukan penilaian dan pengawasan terhadap jalannyapemerintahan, pemerintah, partai politik, dan politikus juga akanmendengar, mengerti, dan memahami keinginan dan aspirasi wargamasyarakat.xivDAFTAR PUSTAKABerger, Arthur. A. (2010). The Objects of Affection Semiotics and Consumer Culture. NewYork: Palgrave MacmillanCartoni, Lorenzo and Tardini, Stefano. (2006). Internet. New York: RoutledgeCogan, Bryan and Kelso, Tony. (2009). Encyclopedia of Politics, The Media and PopularCulture. Santa Barbara, California: Greenwood PressFiske, John. (2006). Understanding Popular Culture. In a Harold E. Hinds, Jr (Ed.), PopularCulture Theory and Methodology. A Basic Introduction ( pg. 118). Wisconsin:The University of Wisconsin PressFiske, John. (1987). Television Culture. New York: RoutledgeFiske, John and Hartley, John. (2003). The Signs of Television. In Fiske, John & Hartley,John (eds). Reading Television (pp. 23-40). London & New York: RoutledgeFlores, Juan. (2000). Pueblo Pueblo: Popular Culture in Time. In Raiford Guins & OmayraZ. Cruz (eds). Popular Culture: A Reader (pg. 72-81). London: Sage PublicationsGreen, Lelia. (2010). The Internet. An Introduction to New Media. Oxford, New York:BergHall, Stuart. (1997). Representations: Cultural Representations and Signifiying Practises.London: Sage PublicationsxvHediger, Vinzenz. (2009). YouTube and the Aesthetics of Political Accountability. InSnickars, Pelle and Vonderau, Patrick (eds). The Youtube Reader (pg.252-263).Stockholm, Swedia: MediehistorisktHermes, Joke. (2005). Re-reading Popular Culture. Blackwell Publishing LtdJensen, Klaus Bruhn. (2011). New Media, Old Methods – Internet Methodologies and theOnline/Offline Divide. In Consalvo, Mia and Ess, Charles (eds). The Handbook ofInternet Studies (pg. 43-56). UK: Wiley-Blackwell PublishingJunaedi, Fajar. (2009). Menelanjangi Film Indonesia. Yogyakarta: Lingkar MediaKorean Culture and Information Service. (2011). The Korean Wave: A New Pop CulturePhenomenon. Republik Korea Selatan: Korean Culture and Information Service,Ministry of Culture, Sports and TourismMacdonald, Dwight. (1957). A Theory of mass Culture. In Raiford Guins & Omayra Z. Cruz(eds). Popular Culture: A Reader (pg. 39-46). London: Sage PublicationsPease, Allan. (1981). Body Language. London: Sheldon PressShidu, Gretchen Luchsinger dan Meena, Ryth. (2007). Electoral Financing to AdvanceWomen's Political Participation: A Guide for UNDP Support. New York: UnitedNation Development ProgrammeSnickars, Pelle and Vonderau, Patrick. (2009). Introduction. In Snickars, Pelle andVonderau, Patrick (eds). The Youtube Reader (pg. 9-19). Stockholm, Swedia:MediehistorisktStorey, John. (2003). Inventing Popular Culture. From Folklore to Globalization. USA, UK,Australia, German: Blackwell Publishing LtdxviStorey, John. (2009). Cultural Theory and Popular Culture: An Introduction. UK: LongmanPublishing GroupStromer-Galley, Jennifer and Wichowski, Alexis. Political Discussion Online. In Consalvo,Mia & Ess, Charles (eds). The Handbook of Internet Studies (pg. 168-181). UK:Wiley-Blackwell PublishingSuhandinata , Justian . (2010). WNI Tionghoa dalam Stabilitas Ekonomi dan Politik diIndonesia. Jakarta : Gramedia Pustaka UtamaVivian, John. (2008). Teori Komunikasi Massa, Edisi Kedelapan. Jakarta: KencanaWeaver, John A. (2005). Popular Culture Primer. New York: Peter Lang Publishing LtdWebb, Jen. (2009). Understanding Representations. London and California: SagePublicationsWillcox, David. R. (2005). Propaganda, The Press, and Conflict. The Gulf war and Cosovo.New York: RoutlegdeWilliams, Raymond. (1976). 'Culture and Masses'. In Raiford Guins & Omayra Z. Cruz(eds). Popular Culture: A Reader (pp. 25-32). London: Sage PublicationsJURNALCathey, Paul Eben. (2009). Understanding Propaganda: Noam Chomsky and TheInstitutional of Analysis of PowerxviiHepple, Bob. (2010). The New Single Equality Act in Britain. The Equal Rights Review, vol.Five:11-24Kim, Eun Mee dan Ryoo, Ji won. (2007). South Korean Culture Goes Global:K-Pop and the Korean Wave. Korean Social Science Journal, XXXIV No.1:117-152Nilges, Thorsten. (2005). Gender Inequality in Politics. Human Rights: A GenderPerspective. Mozaik 2005/1:5-7Situmorang, James R. (2012). Pemanfaatan Internet Sebagai New Media Dalam BidangPolitik, Bisnis, Pendidikan Dan Sosial Budaya. Jurnal Administrasi Bisnis, Vol.8,No.1: hal. 73–87, (ISSN:0216–1249) Center for Business Studies. FISIP – UnparSUMBER INTERNETAnarchy. oxforddictionaries.com. Diakses Juni 27, 2013, darihttp://oxforddictionaries.com/definition/english/anarchyArthur, Hendra Nick. Pilkada Sulsel- Ribuan pendukung IA joged dangdut di KPU.(2012, September 14). Bisnis-KTI.COM. Diakses Desember 14, 2012, darihttp://www.bisnis-kti.com/index.php/2012/09/pilkada-Sulsel-ribuan-pendukungia-joget-dangdut-di-kpu/Asril, Sabrina. Beredar, Video Foke Sindir Jokowi di Pengungsian. (2012, Agustus 9).KOMPAS.COM. Diakses Desember 12, 2012, darihttp://megapolitan.kompas.com/read/2012/08/09/07190193/Beredar.Video.Foke.Sindir.Jokowi.di.PengungsianCain, Helena. Definition of Casual Clothing. eHow.com. Diakses Juni 21, 2013, darihttp://www.ehow.com/about_6790682_definition-casual-clothing.htmlxviiiCamera shots angles and movements, lighting, cinematography and mise en sceen.Diakses Juni 15, 2013, dari http://www.skwirk.com.au/p-c_s-54_u-251_t-647_c-2411/camera-shots-angles-and-movement-lighting-cinematography-andmise-en-scene/nsw/camera-shots-angles-and-movement-lightingcinematography-and-mise-en-scene/skills-by-text-type-film/film-overviewDasar Hukum Penyelenggaraan PILKADA. (n.d). www.depdagri.go.id. DiaksesDesember 4, 2012, dari http://www.depdagri.go.id/pilkadaEtab. Plaid. (2005, Oktober 12). Urbandictionary.com. Diakses Juli 3, 2013, darihttp://www.urbandictionary.com/define.php?term=plaidFisher, Max. Gangnam Style, Dissected: The Subversive Message Within South Korea'sMusic Video Sensation. (2012, Agustus 23). theatlantic.com. Diakses pada Juli8, 2013, darihttp://www.theatlantic.com/International/archive/2012/08/gangnamstyle-dissected-the-subversive-message-within-south-koreas-music-videosensation/261462/Jokowi-Foke bertarung lewat video di Youtube. (2012, Agustus 27).METROTVNEWS.COM. Diakses Desember 12, 2012, darihttp://www.metrotvnews.com/read/news/2012/08/27/103613/Jokowi-Foke-Bertarung-Lewat-Video-Klip-diKurniawan, Wahyu. Pilkada DKI: Dinilai ceramah SARA, Rhoma Irama terancampidana. (2012, Agustus 1). SOLOPOS.COM. Diakses Desember 10, 2012, darihttp://www.solopos.com/2012/08/01/pilkada-DKI-dinilai-ceramah-sara-rhomairama-terancam-pidana-206442Kurniawan, Ranu Ario. Masih Sedikit, Politisi yang Gunakan Social Media. (2013, Mei 11).Timlo.net. Diakses Mei 23, 2013, darihttp://www.timlo.net/baca/70812/masih-sedikit-politisi-yang-gunakan-sosialmedia/Lizza, Ryan. The Youtube Election. (2006, Agaustus 20). NewYorkTimes.com. DiaksesNovember, 27 2012. darihttp://www.nytimes.com/2006/08/20/weekinreview/20lizza.html?pagewanted=all&_r=0xixMashable. Orang suka komentar pedas politik di social media. (2012, November 6).Diakses Mei 18, 2013, darihttp://ictwatch.com/internetsehat/2012/11/06/orang-suka-komentar-pedaspolitik-di-social-media/Masykur, Ahwalian. Beredar video parodi musik Jokowi sindir Foke. (2012, Agustus 29).KETITIK.net. Diakses Desember 12, 2012, darihttp://www.ketitik.net/2012/08/29/4611/beredar-video-parodi-musik-jokowisindir-foke/Mecca, Zaskia. Video Koboy China Pimpin Jakarta. (2012, Agustus 24). Diakses Maret 23,2013, dari http://milanistaindonesia.blogspot.com/2012/08/video-koboychina-pimpin-Jakarta-video.htmlMiharjo, Anton. Pertempuran Pilkada Bali di Youtube. (2013, Mei 14). Kompasiana.com.Diakses Mei 23, 2013, darihttp://politik.kompasiana.com/2013/05/14/pertempuran-pilkada-Bali-diyoutube-555884.htmlNahyudi. Dunia maya ramai dengan kampanye Foke dan Jokowi. (2012, Agustus 29).LIPUTAN6.COM. Diakses Desember 12, 2012, darihttp://news.liputan6.com/read/433129/dunia-maya-ramai-dengan-kampanyefoke-dan-jokowiNouval, Alvin. Jejaring Sosial, Media Baru Unutk Berpolitik. (2013, April 26). Merdeka.Com. Diakses Mei 18, 2013, dari http://www.merdeka.com/teknologi/jejaringsosial-media-baru-untuk-berpolitik.htmlParody. oxforddictionaries.com. Diakses Juni 27, 2013, darihttp://oxforddictionaries.com/definition/english/parodyRosyid, Ikhsan. Goyang Ngebor, Goyang Gergaji dan Dangdut Koplo Pantura Jatim VsJanji Politik dalam Kampanye Parpol. (2011, Oktober 25). Diakses April 10,2013, dari http://ikhsan_history-fib.web.unair.ac.id/artikel_detail-36006-Mind%20and%20Think%20-Goyang%20Ngebor,%20Goyang%20Gergaji,%20dan%20Dangdut%20Koplo%20Pantura%20Jatim%20vs%20Janji%20Politik%20dalam%20Kampanye%20Parpol.htmlRustandi, Dudi. Kekuatan media jejaring sosial. (2013, April 28). Kompasiana. com.Diakses Mei 18, 2013, darihttp://media.kompasiana.com/buku/2013/04/28/kekuatan-media-jejaringsosial-550924.htmlxxRp. 15 Trilyun dan Pandangan Negarawan Inul. (2004, Maret 4). Diakses April 10, 2013,dari http://pemilu2004.goblogmedia.com/rp-15-trilyun-dan-pandangannegarawan-inul.htmlSAYKOJI Buat Lagu Bertema Kampanye Damai Pemilu 2009. (2009, Februari 23).ekampanyedamaipemiluindonesia2009.blogspot.com. Diakses Mei 12, 2013,darihttp://ekampanyedamaipemiluindonesia2009.blogspot.com/2009/02/saykojibuat-lagu-bertema-kampanye.htmlSchwab, Nikki. In Obama-McCain Race, Youtube Becaome a Serious Battleground forPresidential Politics. (2008, November 7). U.S NEWS.com. Diakses November27, 2013, dari http://www.usnews.com/news/campaign-2008/articles/2008/11/07/in-obama-mccain-race-youtube-became-a-seriousbattleground-for-presidential-politicsSteinhauser, Paul. The Youtube-ification of Politics: Candidates losing control. (2007, July18). CNN.com. Diakses November, 27 2012. dari http://articles.cnn.com/2007-07-18/politics/youtube.effect_1_youtube-video-video-sharing-web-sitemoments?_s=PM:POLITICSSwastika, I Putu Agus. Internet, Social Media dan Pilkada. (2013, April 9). Primakara.com.Diakses Mei 23, 2013, dari http://www.primakara.com/?content=detailberita&kode=19Tren Fashion ala Gangnam Style. (2012, September 27). Vemale.com. Diakses Juni 15,2013, dari http://www.vemale.com/fashion/tips-and-tricks/15562-tren-fashionala-gangnam-style.htmlVirdhani, Marieska Harya. Makna baju kotak-kotak bagi pasangan Jokowi-Ahok. (2012,Maret 29). Okezone.com. Diakses Juli 3, 2013, darihttp://Jakarta.okezone.com/read/2012/03/29/505/602087/makna-baju-kotakkotak-bagi-pasangan-jokowi-ahokxxiVena, Jocelyn. (2012, Maret 14). The Wanted Vs. One Direction: A Boy Band CheatSheet. MTV News breaks down the differences between the two groupsresponsible for 2012's British Invasion. MTV.com. Diakses pada Juli 10, 2012,dari http://www.mtv.com/news/articles/1681029/the-wanted-onedirection-boy-bands.jhtmlWijaya, M Akbar. Jejaring sosial mudahkan politikus serap aspirasi rakyat. (2013, April15). Republika.co.id. Diakses Mei 18, 2013, darihttp://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/13/04/15/mlave8-jejaringsosial-mudahkan-politikus-serap-aspirasi-rakyat Representation of Popular Culture in Jokowi-Ahok's Video Parodyson Youtube During Pemilukada DKI Jakarta 2012AbstractPemilukada DKI Jakarta 2012 was marked by the rise of videos that related toGovernor and Vice Governor candidates of DKI Jakarta 2012 on internet mediaYoutube, such as videos which is purposely made for campaign, or videos withSARA (etnic, religion, race and inter-group) issue, that attack one of the pair'scabdidates. The interesting point is videos made by partisipants and volunteerswho support one of the pair's candidates.This research wanted to see how popular culture's representation inJokowi-Ahok's videos on Youtube during Pemilukada DKI Jakarta 2012, usingdefinition consept of popular culture by Storey, namely popular culture as a formof resistance from the oppressed or the minorities to the ruler or the majority.Codes of televition by Fiske was used as a method to analyze three videos as thesource of research data, by waching and reading those videos.The result showed that popular culture being represented in the threevideos of Jokowi-Ahok through songs, music, and videos that parodied K-pop andBritish boyband One Direction, which is became an attraction for the public.Those videos more likely used the fame that has been owned by the songs, music,and videos that being parodied in Jokowi-Ahok's vidoes and turn popular cultureinto a medium and tool for community to express their opinion and politicalaspirations.Keywords: Representation, popular culture, Youtube, Codes of televisionviiiRepresentasi Budaya Popular Dalam Video Parodi Jokowi-Ahokdi Youtube Selama Pemilukada DKI Jakarta 2012AbstraksiPemilukada DKI Jakarta 2012 diwarnai dengan munculnya video-video terkaitcalon Gubernur dan calon Wakil Gubernur DKI Jakarta di media internetYoutube, seperti video yang memang dibuat untuk kepentingan kampanye, atauvideo yang berbau isu-isu SARA (suku, agama, ras, dan antar golongan) yangmenyerang salah satu pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur. Yangmenarik perhatian adalah video yang dibuat oleh partisipan dan relawan yangmendukung salah satu pasangan calon.
Do the share buttons not appear? Please make sure, any blocking addon is disabled, and then reload the page.All Research productsarrow_drop_down <script type="text/javascript"> <!-- document.write('<div id="oa_widget"></div>'); document.write('<script type="text/javascript" src="https://www.openaire.eu/index.php?option=com_openaire&view=widget&format=raw&projectId=od______3622::072c30062d6621c1011742494fbb1a4b&type=result"></script>'); --> </script>
For further information contact us at helpdesk@openaire.eu