• Publicationsclose
• 2018-2022close
• ID close
• FR close
• MY close
• Indonesian close
• eSkripsi Universitas Andalas close

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN JERUK SIAM (Citrus nobilis LOUR var.microcarpa Hassk) DI NAGARI KOTO TINGGI KECAMATAN GUNUANG OMEH KABUPATEN LIMA PULUH KOTA ABSTRAK Jeruk siam merupakan tanaman hortikultura yang umum ditanami di Kecamatan Gunuang Omeh khususnya di Nagari Koto Tinggi. Data BPS pada tahun 2012-2016 menunjukan produksi jeruk siam mengalami fluktuasi setiap tahunnya. Untuk itu perlu dilakukan penelitian dengan judul “Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Jeruk Siam di Nagari Koto Tinggi Kecamatan Gunuang Omeh Kabupaten Lima Puluh Kota”. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kelas kesesuaian lahan aktual dan potensial pada tingkat sub kelas untuk tanaman jeruk siam di Nagari Koto Tinggi Kecamatan Gunuang Omeh Kabupaten Lima Puluh Kota. Penelitian ini terdiri dari 2 (dua) tahap yaitu survei lapangan di Nagari Koto Tinggi Kecamatan Gunuang Omeh Kabupaten Lima Puluh Kota dan analisis tanah di laboratorium Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Andalas, Padang. Berdasarkan pengamatan di Lapangan dan analisis peta, wilayah penelitian dibagi menjadi 3 satuan lahan. Satuan lahan 1 (Inceptisol, 0-8%, Kebun Campuran), satuan lahan 2 (Inceptisol, 8-15%, Kebun Campuran), dan satuan lahan 3 (Inceptisol, 15-25%, Kebun Campuran). Pengklasifikasian evaluasi kesesuaian lahan dilakukan dengan metoda (matching) yaitu membandingkan nilai kualitas dan karakteristik lahan dengan persyaratan tumbuh tanaman. Hasil penelitian pada kesesuaian lahan untuk tanaman jeruk siam adalah pada satuan lahan 1 (Inceptisol, 0-8% Kebun Campuran) kelas kesesuaian lahan aktual termasuk kelas cukup sesuai (S2) dengan subkelas S2w,r,fn dengan faktor pembatas curah hujan, media perakaran, retensi hara berupa KTK dan pH H2O dan hara tersedia berupa K2O, Satuan lahan 2 (Inceptisol, 8-15% Kebun Campuran) kelas kesesuaian lahan aktual termasuk kelas sesuai marjinal (S3) dengan subkelas S3f dengan faktor pembatas retensi hara, dan satuan lahan 3 (Inceptisol, 15-25% Kebun Campuran) kelas kesesuaian lahan aktual termasuk kelas sesuai marjinal (S3) dengan subkelas S3f,e dengan faktor pembatas retensi hara berupa pH H2O dan tingkat bahaya erosi (lereng). Sedangkan kelas kesesuaian lahan potensial pada satuan lahan 1 termasuk kelas cukup sesuai (S2) dengan subkelas S2w,r dengan faktor pembatas curah hujan dan media perakaran berupa kedalaman efektif, satuan lahan 2 termasuk kelas cukup sesuai (S2) dengan subkelas S2w,f dengan faktor pembatas curah hujan dan retensi hara (pH H2O), dan satuan lahan 3 termasuk kelas cukup sesuai (S2) dengan subkelas S2w,f,e dengan faktor pembatas curah hujan, retensi hara berupa pH H2O dan tingkat bahaya erosi (lereng). Kata sandi: kesesuaian lahan, jeruk siam, Gunuang Omeh, Koto Tinggi

Material polimer pada saat ini telah digunakan secara luas sebagai isolasi peralatan tegangan tinggi karena keunggulan-keunggulan dibandingkan material lainnya, walaupun penggunaan bahan keramik sebagai isolasi tegangan tinggi masih umum digunakan. Salah satu material polimer yang digunakan yaitu resin epoksi. Komposit adalah gabungan dari dua material yang berbeda dari segi bentuk, komposisi kimianya, dan antar materialnya tidak saling melarutkan. Komposit merupakan inovasi dalam rekayasa material dimana satu material berperan sebagai penguat dan material lainnya sebagai pengikat untuk menjaga kesatuan unsur-unsurnya. Abu ampas tebu mengandung senyawa silika (SiO2) yang banyak, dimana silika berpotensi meningkatkan kualitas dielektrik dari isolator. Pembuatan isolasi biokomposit resin epoksi dan abu ampas tebu sebagai bahan pengisi dilakukan dengan beberapa tahap yaitu; pertama, mencampur kedua material tersebut dengan empat variasi bahan pengisi 0%-30%. Kedua, material diaduk hingga rata. Ketiga, proses meminimalisir rongga pada material isolasi menggunakan vacuum chamber. Keempat, diakhiri dengan mengeraskan material isolasi di ruang terbuka. Pengujian peluahan sebagian menggunakan pembangkitan tegangan tinggi AC dan elektroda metoda CIGRE II. Bahan pengisi abu ampas tebu memperburuk karakteristik peluahan sebagian pada isolasi biokomposit resin epoksi dan abu ampas tebu. Hal ini dikarenakan adanya senyawa kimia yang bersifat konduktifseperti bijih besi (Fe2O3).Perlunya pengolahan yang lebih lanjut untuk bahan pengisi abu ampas tebu, yaitu menggunakan silika atau alumina dari abu ampas tebu sebagai bahan pengisi demi karakteristik PS sampel isolasi yang lebih baik.

Penyebab kematian ibu terbesar yaitu perdarahan, lebih dari separuh jumlah seluruh kematian ibu terjadi karena perdarahan postpartum. Perdarahan postpartum juga disebabkan oleh beberapa faktor risiko yaitu umur, jumlah paritas, jarak antar kelahiran, riwayat persalinan sebelumnya, lama partus, lama lepasnya plasenta, anemia, pengetahuan ibu, perilaku ibu, kunjungan ANC. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian perdarahan postpartum. Penelitian ini menggunakan metode analitik restropektif dengan pendekatan Case Control Study terhadap 58 ibu yang bersalin di wilayah kerja dinas kesehatan Kabupaten Merangin yang terdiri dari kasus dan control. Sampel dipilih secara simple random sampling. Analisis dari hasil uji statistik menggunakan uji Chi-Square untuk dapat menyimpulkan adanya hubungan dua variabel bermakna atau tidak bermakna. Hasil uji chi square menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara umur(p: 0,001, OR: 3,63; CI: 1,686-7,843), paritas (p: 0,000, OR: 5,971; CI: 2,658-13,413), jarak kelahiran (p: 0,000, OR: 5,388; CI: 2,433-11,933), riwayat persalinan (p: 0,001, OR: 3,610; CI: 1,679-7,763), riwayat anemia (p: 0,000, OR: 4.249; CI: 1,950-9,258) dan pengetahuan (p: 0,003, OR: 3,109, CI: 1,457-6,634) dengan kejadian perdarahan post partum. Selanjutnya, paritas merupakan faktor yang paling dominan berhubungan dengan kejadian perdarahan post partum dengan nilai Exp(B) : 16.112. Kesimpulan penelitian ini yaitu ibu hamil dengan paritas berisiko akan meningkatkan kejadian perdarahan postpartum, oleh karena itu diharapkan kepada tenaga kesehatan untuk dapat meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat tentang keluarga berencana dengan jumlah yang aman untuk persalinan berikutnya.

PENYELESAIAN SENGKETA PENDAFTARAN TANAH ULAYAT MELALUI KERAPATAN ADAT NAGARI V KOTO AIA PAMPAN KOTA PARIAMAN (Ayudhia Prima Sari, NIM 1620123024, Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Andalas) ABSTRAK Tanah ulayat di Sumatera Barat merupakan harta pusaka bagi masyarakat Minangkabau dimana anggota kaum dapat mengolah dan mengambil hasil dari apapun yang ditanam atau didapat dari tanah tersebut.Tanah ulayat merupakan symbol kekayaan bagi masyarakat Minangkabau sehingga tanah ini tidak boleh diperjualbelikan. Berdasarkan Pasal 19 ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria, mengatur pendaftaran tanah di Indonesia untuk memberikan kepatian hukum. Pada pelaksanaan pendaftaran tanah ulayat sering terjadi sengketa yang menghambat proses dari pendaftaran tanah ulayat tersebut di Badan Pertanahan Nasional. Kerapatan Adat Nagari (KAN) sebagai lembaga adat tertinggi di Sumatera Barat memiliki wewenang untuk menyelesaikan sengketa sako dan pusako termasuk tanah ulayat. Rumusan masalah penelitian ini meliputi (1) Bagaimana kewenangan KAN V Koto Aia Pampan dalam proses pendaftaran tanah ulayat di Nagari V Koto Aia Pampan Kota Pariaman (2) Faktor-Faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya sengketa pendaftaran tanah ulayat di Nagari V Koto Aia Pampan Kota Pariaman, dan (3) Bagaimana proses penyelesaian sengketa pendaftaran tanah ulayat di KAN V Koto Aia Pampan Kota Pariaman. Penelitian ini menggunaka pendekatan yuridis empiris dan sifat penelitian deskriptif dengan dukungan data primer dan data sekunder yang dikumpulkan melalui wawancara dan studi pustaka.Hasil penelitian ini dapat disimpulkan, pertama KAN telah melaksanakan fungsinya dalam adminisratif pendaftaran tanah ulayat dengan baik meskipun demikian KAN masih ada beberapa kelemahan dalam pelaksanaannya seperti memeriksa kebenaran materiil dari ranji. Kedua, faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya sengketa pendaftaran tanah ulayat yaitu tidak jelasnya batas tanah ulayat, ranji yang dipotong sementara harta belum dibagi, tidak adanya musyawarah oleh Mamak Kepala Waris, telah terjadi pembagian tanah namun tidak tertulis, dan status dan sejarah tanah tidak jelas. Ketiga, pelaksanaan penyelesaian sengketa pendaftaran tanah ulayat sudah berjalan dengan baik dan sesuai dengan aturan adat yang berlaku.Namun, dalam beberapa kasus penyelesaian di KAN tidak berakhir dengan perdamaian dan berlanjut ke pengadilan. Kata Kunci: Penyelesaian Sengketa, Pendaftaran Tanah Ulayat, Kerapatan Adat Nagari DISPUTE RESOLUTION REGISTRATION OF CUSTOMARY LAND TROUGH KERAPATAN ADAT NAGARI V KOTO AIA PAMPAN IN PARIAMAN CITY (Ayudhia Prima Sari, 1620123024, Master In Notary, Law Faculty, Andalas University) ABSTRACT Customary land in West Sumatera is the pusako Minang society in the form of the plot of the land which member of Kaum could manage and utilize from the land. Customary land is a symbol of the wealth for Minang society, so that land could not be traded without permission from member of kaum. Based on article of 19 paragraph (1) Law Number Five of 1960 about Agrarian Basic Regulation which explain how it is important of land registration to get legal certainty. On the process of registration of customary land, often caused dispute by some causes, as a result that process inhibited in legal agency. Kerapatan Adat Nagari (KAN) is the highest customary institution in West Sumatera which has authority to handle dispute Sako and Pusako include ulayat land. The problems in this research are (1) how roles KAN on the process of registration of ulayat land in Nagari V Koto Aia Pampan Pariaman City(2) What are the factor caused the dispute over the registration of ulayat land in Nagari V Koto Aia Pampan Pariaman City (3) how is the process of resolving dispute over the registration of ulayat land trough KAN V Koto Aia Pampan Pariaman City. The method of this research is an empirical of juridical. The type of this research is analyst descriptive that supported by primary data and secondary data which get collect from interview and library study. The result of this research show first, KAN V Koto Aia Pampan have helped the people to legalize the document to registration ulayat land. KAN has authority to make sure all member kaum agreed the registration of ulayat kaum based of ranji. Finally, the process going well and prevent of the dispute. Second, the factors caused dispute registration of ulayat land are the ulayat uland has no clear boundary, ranji has been cut off by member of kaum,there is no discussion between mamak kepala waris with member of kaum, land has been distributed but it has no document and history of ulayat land is not clear because has some version. Third, dispute resolution of registration uf ulayat land trough KAN is going well base the rule but in some case has no peace and going to the court. Key Words: Dispute Resolution, Land Registration, Ulayat Land

Penelitian ini mengeksplorasi tentang representasi kekerasan simbolik terhadap Suku Indian Amerika dalam novel The Pearl karya John Steinbeck. Penelitian ini menggunakan Teori Strukturalisme Genetik Pierre Bourdieu. Teori ini berangkat dari konsep dasar tentang habitus, arena, modal, doksa, hetrodoksa, ortodoksa, collusio yang melahirkan kebiasaan dimana agen /si pelaku berada pada posisi kelas biasa dan inferior yang sama akan memiliki pengalaman yang sama yang menghasilkan habitus dan pandangan bersama yang diposisikan sebagai doksa. Doksa menjadi acuan dan batas-batas dalam menstrukturkan praktik sosial, memberlakukan aturan main dalam eufemisme dan sensorisasi sebagai praktik kekerasan simbolik yang menjadi strategi pertarungan di arena. Metode yang digunakan yaitu metode dialektik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekerasan simbolik yang dilakukan menggunakan eufemisasi dan sensorisasi, yang mengakibatkan terjadinya irredusibiliti yaitu menurunnya tingkat kesadaran atas budaya asal menuju ke budaya baru serta menimbulkan tragedi dan kembali untuk memperkuat ke budaya asal yang dialami oleh masyarakat Indian. Hal ini adanya dukungan terhadap Konsep American Dream/Mimpi Amerika sebagai doksa Institusi Negara Amerika. Akan tetapi pada kenyataannya American Dream bukanlah konsep yang menyentuh kepentingan semua warga negara Amerika terutama masyarakat Indian (kulit berwarna). Melalui novel The Pearl Steinbeck memosisikan dirinya untuk berpihak kepada pertahanan doksa budaya yang dianut oleh tradisi budaya masyarakat asli. Kata kunci: praktik kekerasan simbolik, eufemisasi, sensorisasi, irredusibiliti, doksa

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan limbah kulit nenas (Ananas comosus (L) Merr) produk fermentasi mikroorganisme lokal (MOL) yang berasal dari rebung dalam ransum terhadap total kolesterol, HDL, trigliserida serum darah ayam petelur. Penelitian ini menggunakan 200 ekor ayam petelur strain ISA Brown, umur 32 minggu dengan tingkat produksi 70%. Ayam petelur ditempatkan di dalam kandang baterai berukuran 40 x 40 x 30 cm. Metode penelitian ini adalah metode eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 level perlakuan limbah kulit nenas (Ananas comosus (L)Merr) produk fermentasi MOL (LKNPF) yang berbeda dalam ransum ayam petelur yaitu: 0, 5, 10, 15 dan 20%, dan masing-masing perlakuan diulang empat kali. Peubah yang diamati adalah total kolesterol, HDL, dan trigliserida serum darah ayam petelur. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan pemberian LKNPF dalam ransum ayam petelur berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap total kolesterol (mg/dl), HDL (mg/dl), dan trigliserida (mg/dl). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan LKNPF dapat dimanfaatkan sampai 20% dalam ransum, dan dapat menurunkan total kolesterol serum darah ayam petelur dari 136,00 mg/dl menjadi 109,50 mg/dl, trigliserida dari 491,23 mg/dl menjadi 237,72 mg/dl, dan menurunkan HDL dari 17,25 mg/dl menjadi 11,50 mg/dl. Kata Kunci : HDL, Kolesterol, Limbah Kulit Nenas, Mikroorganisme Lokal, Trigliserida.

Diare merupakan penyebab kematian terbesar kedua pada balita di dunia setelah penyakit pneumonia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang penanganan diare di rumah terhadap pengetahuan dan sikap ibu yang memiliki balita di wilayah kerja Puskesmas Pauh. Penelitian ini berlangsung dari Februari 2017 - April 2018. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasi Eksperimen dengan pendekatan One Group Pretest - Posttest. Tenik pengambilan sampel menggunakan Quota Sampling dengan jumlah sampel sebanyak 30 orang. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini berupa kuesioner. Uji statistik yang digunakan adalah uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan rata-rata skor pengetahuan setelah dilakukan pendidikan kesehatan yakni sebelum diberikan pendidikan kesehatan adalah 7.23 dan setelah 7.97, dan sikap sebelum diberikan pendidikan kesehatan 23 responden berada dalam kategori positif dan 7 responden kategori negatif. Setelah diberikan pendidikan kesehatan 28 responden berada pada kategori positif, dan 2 responden pada kategori negatif. Hasil uji statistik didapatkan nilai pengetahuan p=0,000 ; Z=-3.720 dan keterampilan p=0,000; Z=-2.741. Diharapkan institusi keperawatan dan puskesmas untuk meningkatkan pemberian edukasi tentang diare dan menjelaskan kepada ibu bagaimana penanganan diare yang benar di rumah dengan metode dan media yang berbeda. Kata kunci : Pendidikan Kesehatan, Diare, Pengetahuan, Sikap Daftar Pustaka : (2012-2016)

Pada saat sekarang ini kesadaran akan kerusakan sumber daya alam yang dihasilkan dari aktivitas manusia telah mengangkat masalah perlindungan lingkungan dan kesadaran lingkungan dalam perilaku konsumen. Ini, pada gilirannya, telah meningkatkan permintaan akan green product di pasar pada seluruh dunia. Berkembangnya keinginan pelanggan akan produk-produk yang ramah lingkungan membuat perusahaan berlomba-lomba untuk memenuhi kebutuhan tersebut dengan beralih menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan. Selain green product, pengetahuan konsumen akan produknya juga akan berpengaruh terhadap daya beli konsumen. Dengan munculnya green product dan ditambah dengan adanya product knowledge yang dimiliki konsumen akan mampu meningkatkan purchase decision dari produk yang ramah lingkungan seperti the body shop. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan spss 23.0. Data yang digunakan berupa data primer yang dikumpulkan melalui kuesioner kepada responden yang berjumlah 100 orang yang menjadi sampel pada penelitian ini. Metode dalam pengambilan sampel pada penelitian ini bersifat non-probability sampling dengan menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan pada green product terhadap purchase decision pada produk the body shop dan tidak terdapat pengaruh antara product knowledge terhadap purchase decision pada produk the body shop. Keyword: green product, product knowledge, purchase decision.

Joevanda Efrian Pratama, 1310842014, Implementasi Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Pohon Pelindung, Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Andalas, Padang, 2020. Dibimbing oleh: Kusdarini, S.IP, M.PA dan Rozidateno P Hanida, S.IP, M.PA. Skripsi ini terdiri dari 167 halaman dengan referensi 6 buku teori, 7 buku metode, 3 skripsi, 1 jurnal, 2 dokumen, 2 kebijakan, dan 2 website internet. Penelitian Implementasi Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Pohon Pelindung ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses implementasi dari Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Pohon Pelindung dan menganalisisnya. Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pohon Pelindung ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sebagai solusi atas persoalan serius yang dihadapi Kota Padang dan juga jaminan kepastian hukum terkait dengan pengaturan pohon pelindung. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara dengan informan yang di pilih dengan teknik purposive sampling dan dokumentasi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Implementasi Randall B. Ripley dan Grace A. Franklin yang terdiri dari dua variabel utama yaitu kepatuhan dan apa yang terjadi. Hasil penelitian menunjukan bahwa implementasi Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Pohon Pelindung belum berjalan dengan baik. Hal ini dikarenakan implementor tidak patuh dalam menjalankan Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Pohon Pelindung. Serta implementor belum memiliki standar operasional prosedur dan masih kekurangan sumber daya manusia dan alat. Selain itu, adanya kebiasaan dari masyarakat yang suka memaku, mengikat, dan membakar sampah di sekitar pohon pelindung sehingga mengakibatkan banyak pohon pelindung yang rusak bahkan bolong.

Tujuan Kota Padang dan Kota Payakumbuh telah menerapkan Early Warning Alert And Respon System (EWARS) dalam sistem surveilans Puskesmas dalam beberapa tahun terakhir, namun masih terdapat Puskesmas yang belum mencapai indikator yang ditetapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kapasitas dan implementasi Early Warning Alert And Respon System (EWARS). Metode Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-April 2018 menggunakan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah 30 puskesmas di Kota Padang dan Kota Payakumbuh dengan unit analisis adalah petugas EWARS. Teknik analisis data dilakukan secara univariat, bivariat dengan uji chi-square dan uji-t. Hasil Terdapat hubungan antara umur (p=0,004), lama tugas (p=0,015), frekuensi pelatihan (p=0,000), tugas rangkap (p=0,000) dan insentif (p=0,037) dengan kualitas data EWARS. Implementasi EWARS menunjukkan bahwa mayoritas Puskesmas belum mencakup sumber data dari Klinik Swasta, 16,67% responden menggunakan aplikasi pengolah data, entri data dan kasus penyakit sudah dilakukan sesuai indikator, 86,67% ada validasi data dan 13,33% tidak sesuai indikator pelaporan data. Data disajikan dalam bentuk grafik dan di analisis secara deskriptif, adanya umpan balik setiap minggu dan evaluasi dari Dinas Kesehatan. Kesimpulan. Kurangnya kapasitas SDM dan sarana yang memadai menjadi kendala bagi pelaksanaan EWARS, sehingga implementasi EWARS masih perlu penyempurnaan dari segi ketepatan dan kelengkapan laporan. Dinas Kesehatan perlu untuk terus memperhatikan kekurangan pada kapasitas dan memonitoring implementasi EWARS serta menerbitkan bulletin sebagai umpan balik ke Puskesmas. Daftar Pustaka : 51 (1980-2017) Kata Kunci : EWARS, kapasitas, implementasi